Jokowi Kasih 3 PR ke Bahlil soal Kelola ESDM 10 Hari Sebelum Lengser
Jumat, 11 Oktober 2024
Edit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menitipkan tiga pekerjaan rumah (PR) kepada Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di sisa 10 hari menjabat Kepala Negara Indonesia.
Pertama, Jokowi menitipkan keberlanjutan hilirisasi. Ia melihat ESDM memiliki potensi sangat besar untuk menopang perekonomian nasional.
Jokowi mengatakan dari 2014-2023 jelang akhir masa jabatannya, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dari sektor ESDM sudah lebih dari Rp1.800 triliun. Maka itu, Jokowi mengatakan nilai tambah di sektor ESDM harus digenjut, terutama melalui program hilirisasi.
"Kita sudah 400 tahun lebih mengirim barang-barang mentah kita, bahan-bahan mentah kita, raw material kita ke luar negeri. Yang kaya mereka, yang menjadi negara maju mereka, kita tidak bisa melompat. Inilah yang sering saya sampaikan pentingnya hilirisasi, industrial downstreaming, penting sekali," tegas Jokowi dalam acara Malam Penganugerahan Penghargaan Subroto 2024 di Kempinski Grand Ballroom, Jakarta Pusat, Kamis (10/10).
Ia pun mengapresiasi kinerja Kementerian ESDM yang konsisten membangun smelter demi keberlangsungan hilirisasi industri.
Jokowi bercerita nilai ekspor nikel sempat mencapai US$2,9 miliar, kemudian melonjak Rp500 triliun pada 2023 menjadi US$34,4 miliar setelah ekspor nikel disetop pada 2020.
"Jadi kalau sudah nikel, tembaga, bauksit, timah, emas, semuanya didorong, termasuk batu bara didorong untuk bisa masuk ke DME (dimethyl ether) dan lain-lainnya ini akan memberikan nilai tambah yang sangat besar sekali," jelasnya lebih lanjut.
Kedua, Jokowi juga menitipkan kepada Bahlil untuk meningkatkan realisasi lifting minyak dan gas bumi (migas) setiap tahun.
"Lifting minyak harus naik. Dengan cara apapun harus naik. Sumur-sumur yang kita miliki produktifkan, karena begitu produksi turun, uang yang dikeluarkan kita besar sekali," tutur dia.
Jokowi bercerita menerima laporan dari Menteri Keuangan Sri Mulyani yang mengingatkan agar lifting minyak Indonesia tidak dibiarkan terus menurun. Sebab, akan banyak anggaran negara yang keluar untuk mengimpor minyak dan gas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.
"Entah itu dikerjain sendiri, entah itu dikerjain BUMN, entah itu dikerjain Pertamina, entah itu dikerjain dengan kerja sama dengan sektor swasta, entah itu dikerjain dengan perusahaan asing, semuanya dilakukan," tegas Jokowi.
"Jangan sampai lifting minyak kita, kita biarkan turun seberapa pun, seliter pun enggak boleh. Harus naik, setiap tahun harus naik," imbuhnya.
Ketiga, Jokowi juga menitipkan kepada Bahlil untuk menyederhanakan regulasi di kementeriannya.
"Yang berkaitan dengan regulasi, ini juga hati-hati. Semua yang berkaitan hal yang memakan waktu lama, berputar-putar dari meja satu, ke meja dua, ke meja tiga, ke meja empat, ke meja lima, harus mulai disederhanakan," kata dia.
Hal tersebut, katanya, guna mendatangkan investasi ke Indonesia, kesempatan kerja yang lebih terbuka, hingga peningkatan lifting migas.
"Tanpa penyederhanaan izin, tanpa membuat simpel, regulasi yang kita miliki, sangat sulit kita bersaing, berkompetisi dengan negara-negara lain," ungkap dia.
Sumber : CNN Indonesia